TEMPO.CO, Jakarta - Kemunduran besar dialami Manchester United setelah memutuskan mengontrak Ole Gunnar Solskjaer. Setelah tersingkir di babak perempat final Liga Champions, mereka secara mengejutkan takluk 0-4 di kandang Everton, Ahad malam.
Media-media Inggris menyebut permainan MU sangat buruk saat melawan Everton. Lini depan tumpul. Di lini belakang mereka kedodoran dan tak mampu mengendalikan permainan dan terlalu mudah diterobos pemain-pemain Everton.
Baca: 8 Pemain Yang Harus Dijual Manchester United Menurut Suporter
Alhasil lini belakang Manchester United sangat mudah ditembus dan empat gol bersarang di gawang David de Gea. Empat gol pada laga itu diciptakan oleh Richarlison dan Gylfi Sigursson pada babak pertama serta Lucas Digne dan Theo Walcott pada babak kedua.
Kekalahan itu membuat Manchester United kini tertahan di posisi keenam klasemen Liga Inggris. Mereka tertinggal dua angka dari Chelsea dan Arsenal yang berada di peringkat kelima dan keempat dengan angka yang sama (66).
Baca: Pogba Lecehkan Suporter Manchester United dan Abaikan Solskjaer
Lalu, seburuk apa kemunduran yang dialami MU? Hal itu bisa diamati dari statistik Opta:
- Manchester United telah menjalani 11 pertandingan berturut-turut tanpa clean sheet (tak kebobolan) di semua kompetisi untuk pertama kalinya sejak Desember 1998.
- Mereka telah kebobolan 48 kali di Liga Inggris musim ini, yang terbanyak dalam satu musim. Catatan ini jadi torehan terburuk dalam kiprah mereka di liga sejak 1978/1979, saat mereka kebobolan 63 kali.
- Ini menjadi kemenangan terbesar Everton atas Manchester United dalam kompetisi apa pun sejak kemenangan 5-0 pada Oktober 1984. Bagi MU kekalahan ini menjadi yang terbesar di Liga Inggris sejak kekalahan 4-0 oleh Chelsea pada Oktober 2016.
- Kekalahan di kandang Everton menjadi kekalahan tandang kelima berturut-turut di semua kompetisi untuk United, rekor terpanjang mereka sejak Maret 1981 saat mereka kalah lima kali berturut-turut di bawah Dave Sexton.
- Man United juga telah kalah dalam tiga pertandingan tandang Liga Primer berturut-turut untuk pertama kalinya sejak menorehkan catatan sama antara Desember 1995 dan Januari 1996.
- Untuk urusan lari yang dilakukan pemain, MU kalah jauh dari Everton, hingga 8,03 kilometer. Itu adalah defisit terbesar yang dialami MU sejak kalah 3-0 oleh Tottenham pada Agustus lalu, ketika pemain mereka kalah lari 10,2 kilomter dibanding pemain Spurs.
Lalu, setelah kalah, bagaimana peluang Manchester United lolos ke posisi empat besar?